Show simple item record

dc.contributor.authorBudihartono, A
dc.contributor.authorWidowati, W
dc.contributor.authorHapsari, RI
dc.date.accessioned2023-11-28T05:19:42Z
dc.date.available2023-11-28T05:19:42Z
dc.date.issued2023-11-29
dc.identifier.urihttps://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/3454
dc.description.abstractTanah Inceptisol (inceptum) merupakan tanah yang berada pada kedalaman 20-50 cm, memiliki kandungan organik (4,6-5,5,), pH tanah (4,6-5,5), mempunyai kandungan liat yang rendah (<8%) dan P kandungan P potensial yang rendah sehingga berdampak buruk pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Upaya dalam mengatasi permasalahan ini dapat dilakukan melalui pemanfaatan Biochar Jengkok tembakau dan pemupukan anorganik yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Pemanfaatan biochar telah berdampak positif terhadap tanah dan tanaman pada beberapa musim tanam. Namun belum banyaknya informasi mengenai pengaruh pemberian biochar setelah lima tahun aplikasi pada tanah dan komoditas bawang merah. Sehingga, penelitian ini bertujuan dapat mengetahui dampak Biochar dan Penambahan NPK Setelah Lima Tahun Aplikasi Pada Tanah. Penelitian ini dilakukan di Desa Bawang Kota Tunggul Wulung Kota Malang. Penelitian kali ini merupakan puncak dari penelitian lebih panjang yang telah dilakukan pada bulan Agustus 2016 hingga Januari 2017. Penerapan Biochar dengan dosis 0 g/tanaman, 250 g/tanaman, dan 500g/tanaman dilakukan pada tajuk terong ungu. Penelitian kedua menggunakan residu biochar dari penelitian pertama pada tanaman tomat dengan metode rompes. Penelitian ketiga menggunakan residu biochar dan perlakuan varietas tomat. Selanjutnya residu biochar setelah lima tahun aplikasi dikombinasikan dengan pupuk NPK pada bawang merah, dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktorial. Faktor pertama yaitu residu biochar jengkok tembakau dengan tiga level: 0 g/tanaman (kontrol), 250 g/tanaman, dan 500g pertanaman, faktor kedua yaitu: tanpa pemupukan dan penambahan pupuk NPK dengan dua level: 0 g/polybag dan 1,59 g/polybag. Berikut beberapa jenis Variabel yang diamati:diameter, tinggi tanaman, jumlah daun umbi per tandan dan bobot segar umbi per tandan. Analisis data dilakukan dengan analisis varians (ANOVA) dan apabila terdapat perbedaan hasil yang signifikan maka analisis dapat dilanjutkan dengan menggunakan taraf signifikansi bed-nyata (BNT) 5%. Temuan penelitian menunjukkan bahwa meskipun perlakuan residu Biochar D1 (250 g/tanaman) dan D2 (500 g/tanaman) menghasilkan umbi dengan diameter lebih kecil, namun tidak menghasilkan umbi dengan diameter lebih kecil atau lebih besar. NPK (1,59 g ha-1) mampu meningkatkan jumlah daun, bobot segar umbi, bobot kering umbi pada kucai.en_US
dc.description.sponsorshipYayasan Bina Patria Nusantaraen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewien_US
dc.subjectPertumbuhan Tanaman Bawang Merah, Tanah Inceptisolen_US
dc.titlePertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum l.) Dari Residu Biochar Dan Penambahan NPK Setelah Lima Tahun Aplikasi Pada Tanah Inceptisolen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0705028201
dc.identifier.nidnNIDN0024086506
dc.identifier.nimNIM2017330009
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI54211#AGROTEKNOLOGI


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Skripsi [201]
    Skripsi Mahasiswa Program Studi S1 Agroteknologi

Show simple item record