• Login
    View Item 
    •   Beranda Rinjani
    • Fakultas Pertanian
    • Agroteknologi
    • Mahasiswa
    • Skripsi
    • View Item
    •   Beranda Rinjani
    • Fakultas Pertanian
    • Agroteknologi
    • Mahasiswa
    • Skripsi
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Pengaruh Dosis Pupuk Npk dan Pupuk Kandang Kambing Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium Cepa L) Pada Inceptisol

    Thumbnail
    View/Open
    Artikel (184.6Kb)
    Cek Similarity (568.5Kb)
    Date
    2024-01-29
    Author
    Ola, A
    Siswanto, B
    Karamina, H
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Dalam menanam bawang merah, ketersediaan unsur hara sangat penting, khususnya pada media tanam. Salah satu bentuk tanah inceptisol adalah tanah yang tingginya mencapai dua meter. Konsistensi tanah gembur dan strukturnya buruk. PH tanah ini berkisar antara 5,0 hingga 7,0. Untuk mempertahankan peningkatan pertumbuhan dan hasil tanaman, diperlukan lebih banyak unsur hara. Pada masa perkembangan vegetatif dan generatif, tanaman membutuhkan unsur hara penting N, P, dan K. Sebagai permulaan, Anda bisa menggunakan pupuk NPK. Kotoran kambing atau bahan organik lainnya harus diberikan secara seimbang selain pupuk kimia. Kotoran kambing mengandung mikroorganisme yang menghasilkan lendir, yang dapat memperbaiki kondisi tanah dengan membuat butiran partikel tanah yang sangat kecil. Ketersediaan suplemen sangat penting bagi pertumbuhan bawang merah, terutama pada tahap pertumbuhan. Bahkan pada ketinggian satu sampai dua meter, tanah dapat digolongkan sebagai jenis inceptisol. Konsistensinya gembur dan struktur tanahnya lemah. Tanah ini memiliki kisaran pH 5,0 hingga 7,0. Untuk mempertahankan peningkatan pertumbuhan dan efisiensi tanaman, lebih banyak suplemen harus diberikan. Pada tahap pertumbuhan vegetatif dan generatif, tanaman membutuhkan unsur hara esensial N, P, dan K. Kompos NPK adalah salah satu caranya. Selain bahan kompos, bahan alami atau kotoran kambing juga harus ditambahkan secukupnya. Bakteri kotoran kambing menghasilkan cairan fisiologis, yang selanjutnya dapat memperbaiki kondisi tanah dengan membuat butiran partikel tanah kecil. Penelitian menunjukkan bahwa kombinasi kompos NPK dan kotoran kambing untuk melakukan pengukuran tingkat bekerja sama dengan baik. Penerapan kompos NPK memberikan dampak keseluruhan terhadap tiga parameter tingkat tanaman (tinggi tanaman, penyusutan umbi bawang merah, dan berat kering), terutama pada umur kompos sekitar empat belas hari
    URI
    https://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/3502
    Collections
    • Skripsi [222]

    Rinjani Unitri support OAI 2.0 URL  https://rinjani.unitri.ac.id/oai/request
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    Rinjani Unitri support OAI 2.0 URL  https://rinjani.unitri.ac.id/oai/request
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV