Banyak orang sudah mengenal abon, olahan masakan yang sering dibuat dari daging ayam, ikan, dan sapi (Leksono dan Syahrul, 2001). Pengertian abon menurut SNI (1999) adalah jenis masakan kering tertentu yang terbuat dari daging dengan bentuk yang unik. Daging atau ikan berfungsi sebagai bahan baku utama abon, sejenis masakan padat dengan bentuk yang unik. Langkah-langkah yang terlibat dalam pengolahan abon meliputi perebusan, pencacahan, penambahan bumbu, penggorengan, dan pengepresan. Produk akhir memiliki rasa yang enak, lembut, berbau khas, dan bertahan cukup lama di rak (Afandi, 2013). Karena daging olahan, seperti daging sapi, ikan, dan ayam, sering digunakan untuk membuat abon, biasanya memiliki kandungan gizi yang baik. Selain itu, abon olahan dapat memberikan makanan berkualitas tinggi, tahan lama dalam penyimpanan, dan meningkatkan utilitas (Facharuddin, 1998). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh parutan kelapa terhadap protein, kadar air, dan uji organoleptik daging ayam suwir. Dengan lima perlakuan dan tiga kali ulangan, penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasilnya, dibuat 15 kali percobaan untuk setiap perlakuan, P0 mewakili 100% daging ayam broiler dan 0% parutan kelapa dan P1 mewakili 95% daging ayam broiler dan 5% parutan kelapa. parutan kelapa: P2, P3, dan P4 mewakili 90%, 15%, dan 20% daging ayam broiler, dan 20% daging ayam. Analisis data penelitian menggunakan pendekatan ANOVA Rancangan Acak Lengkap. Dengan memanfaatkan teknik uji Kruskal Walis, hasil uji organoleptik dievaluasi secara statistik. Penelitian ini menemukan pengaruh yang sangat nyata (p> 0,01) terhadap kadar protein, kadar air, dan organoleptik, yang meliputi warna, tekstur, aroma, dan rasa. Berdasarkan hasil penelitian, perlakuan 4 yang mempunyai total 0,6275 dan komposisi 80% daging ayam dan 20% kelapa parut merupakan terapi yang paling optimal bila ditambah kelapa parut