dc.description.abstract | Berasal dari Brasil, Alternanthera sissoo juga dikenal sebagai bayam Brasil. Bayam ini tumbuh kompak, mencapai tinggi maksimum hanya 1 meter. Media pertumbuhan yang berkualitas harus mencakup unsur hara makro-mikro serta drainase dan aerasi yang memadai. Bokashi dengan arang yang terbuat dari sekam padi bersama-sama merupakan salah satu media yang memungkinkan. Tanam bayam Brasil menggunakan stek yang diambil dari batang dan pucuk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki pengaruh bahan stek dan media pertumbuhan terhadap perkembangan bayam Brasil. Penelitian ini dilaksanakan di Science Techno Park (STP) Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2023. Kecamatan Tlogomas, Jalan Tirto Rahayu, Kota Malang, Jawa Timur 65144. Miniokwaru. Rancangan Acak Kelompok (RAK) dalam penelitian ini terdiri dari dua komponen, yaitu: Media Tanam (K): K1 (Tanah + Bokashi, 2:1); K2 (Tanah + Bokashi, 3:1); K3 (Tanah + Bokashi + Arang Sekam Padi, 2:1:1) K4 (Tanah + Bokashi + Arang Sekam Padi, 3:1:1) sebagai langkah awal. Faktor kedua yang diperhatikan adalah bahan stek (B) B1 (batang tengah) B2 (batang atas). Ciri-ciri yang diamati adalah Tinggi Tanaman (cm), Jumlah Daun (helaian), Jumlah Cabang (ranting), Berat Basah Tanaman (g), Berat Kering Tanaman (g), Berat Basah Akar (g), dan Berat Kering Akar (g). Pada data yang diperoleh dari pengamatan parameter penduga pada taraf 5% akan dilakukan analisis variansi (ANOVA) untuk menjamin pengaruh perlakuan. Uji LSD akan digunakan pada taraf signifikansi 5% (α = 0,05) apabila ditemukan perbedaan yang nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media tanam dan bahan stek dapat memengaruhi jumlah cabang tanaman bayam Brasil pada 10 minggu setelah tanam (WAP). Hasil terbesar diperoleh ketika tanah + media tanam bokashi (2:1) dan tunas batang (K1B2) digabungkan. Total cabang pada tanaman adalah 21,91 cabang | en_US |