Show simple item record

dc.contributor.authorAsisi, F
dc.contributor.authorHamzah, A
dc.contributor.authorFikrinda, W
dc.date.accessioned2024-10-22T03:47:20Z
dc.date.available2024-10-22T03:47:20Z
dc.date.issued2024-10-29
dc.identifier.urihttps://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/4039
dc.description.abstractKangkung dikenal memiliki banyak manfaat bagi kesehatan selain sebagai tanaman hortikultura yang banyak ditanam dan bahan masakan Indonesia. Mengingat pentingnya kangkung, maka sangat penting untuk meningkatkan produksinya. Namun, praktik ini sering kali sulit dilakukan karena keterbatasan geografis. Menggunakan pupuk organik cair (POC) yang dipadukan dengan sistem hidroponik merupakan jawaban untuk masalah ini. Metode ini menghasilkan air bayam organik yang lebih sehat dan ramah lingkungan, serta berpotensi meningkatkan produksi air bayam. Penelitian ini dilakukan selama ± satu bulan, dari bulan Juni sampai dengan Juli 2024, pada ketinggian ± 450 meter di atas permukaan laut di Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Satu-satunya unsur dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial ini adalah konsentrasi POC urin hewan pada iterasi ketiga. Tiga level meliputi Sistem Faktor Konsentrasi POC Urin Hewan (M): Kontrol (AB MIX 5 ml/L) = M0 kencing tersedia dalam dua ukuran berbeda: 30 mililiter untuk kencing kambing dan 60 mililiter untuk kencing kelinci. Pada data parameter pengamatan yang dihitung, analisis varians (ANOVA) pada level 5% dan 1% akan menunjukkan dampak dari perlakuan selanjutnya. Jika ditemukan perbedaan yang nyata, maka akan digunakan uji perbedaan nyata terkecil (LSD), dengan menggunakan ambang batas signifikansi 5% (α = 0,05). Berdasarkan penelitian, pemberian urin hewan dalam jumlah yang berbeda sebagai pupuk organik cair (POC) berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman kangkung pada sistem hidroponik terapung. Hasil terbaik dari perlakuan kontrol AB Mix (M0) adalah tinggi tanaman 29,40 cm pada 4 MST. Sebab, pada kenyataannya, dua minggu setelah tanam (MST), ciri-ciri tinggi tanaman menjadi jelas. Untuk perlakuan kontrol M0, AB Mix, berat basah menghasilkan tanaman maksimum 6,54 g. Tidak terlihat perbedaan yang nyata pada jumlah daun di antara perlakuan.en_US
dc.description.sponsorshipYayasan Bina Patria Nusantaraen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewien_US
dc.subjectHidroponik Floating, Kangkung, Konsentrasi, Produksi, Urine Hewan.en_US
dc.titlePenggunaan Berbagai Konsentrasi Beberapa Urine Hewan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kangkung (Ipomea Reptans) Pada Sistem Hidroponik Floatingen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0027056718
dc.identifier.nidnNIDN0711018901
dc.identifier.nimNIM2017330029
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI54211#AGROTEKNOLOGI


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Skripsi [222]
    Skripsi Mahasiswa Program Studi S1 Agroteknologi

Show simple item record