Show simple item record

dc.contributor.authorBete, WS
dc.contributor.authorAstuti, FK
dc.contributor.authorAfrila, A
dc.date.accessioned2024-10-25T07:15:01Z
dc.date.available2024-10-25T07:15:01Z
dc.date.issued2024-10-29
dc.identifier.urihttps://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/4086
dc.description.abstractHidangan daging klasik seperti bakso termasuk sumber makanan padat gizi yang terkenal dan sangat diinginkan di kalangan masyarakat umum. Tujuan pengolahan bakso adalah untuk menghasilkan produk dengan kualitas unggul sehingga pelanggan akan menikmatinya. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat bakso akan menentukan seberapa baik hasilnya. Untuk membuat bakso berkualitas tinggi, sangat penting untuk menggunakan bahan-bahan yang tidak menimbulkan risiko kesehatan. Dibutuhkan daging segar untuk menyiapkan bakso; daging yang populer akan menjadi alot. Resep bakso sering kali meminta daging sapi atau ayam sebagai jenis daging. Tepung sagu adalah bahan lain yang berdampak pada kualitas bakso; digunakan sebagai pengisi. Widya dan Murtini (2006) menegaskan bahwa bakso berkualitas lebih tinggi dapat dibuat dengan memasukkan elemen daging ke dalam adonan bakso. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi jumlah tepung sagu terhadap kadar protein, kadar serat kasar, dan uji organoleptik pada campuran bakso sapi dan bakso ayam. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan tiga kali ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah sebagai berikut: P1: 40% tepung sagu + daging ayam; P2: 40% tepung sagu + daging sapi; P3: 40% tepung sagu + daging ayam; P4: 50% tepung sagu + 50% tepung sagu; P5: 50% tepung sagu + daging sapi; dan P6: 50% tepung sagu + daging ayam + daging sapi. Penelitian ini menggunakan analisis ragam atau ANOVA (Analysis of Variance). Hasil penelitian pengaruh penambahan tepung sagu pada campuran bakso sapi dan bakso ayam menunjukkan "tidak berpengaruh nyata" (P>0,05) terhadap serat kasar, tetapi "berpengaruh sangat nyata" (P<0,05) terhadap kadar protein dan uji organoleptik (warna, rasa, tekstur). Sedangkan perlakuan P5 yang memberikan hasil paling besar yaitu dengan perbandingan daging sapi dan tepung sagu 50% mempunyai nilai total sebesar 0,778%.en_US
dc.description.sponsorshipYayasan Bina Patria Nusantaraen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewien_US
dc.subjectbakso, kadar protein, serat kasar, organoleptiken_US
dc.titlePengaruh Penambahan Tepung Sagu Dengan Level Yang Berbeda Terhadap Kadar Protein, Serat Kasar, Uji Organoleptik Pada Bakso Kombinasi Daging Ayam dan Daging Sapien_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0703079003
dc.identifier.nidnNIDN0730047201
dc.identifier.nimNIM2020410010
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI54231#PETERNAKAN


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Skripsi [255]
    Skripsi Mahasiswa Program Studi S1 Peternakan

Show simple item record