Analisis Pendapatan Terhadap Usaha Ternak Sapi Perah Rakyat di Desa Pesanggrahan Kota Batu
Abstract
Kota Batu yang terletak di dataran tinggi dan dikelilingi pegunungan, memiliki iklim yang sejuk sehingga cocok untuk usaha pertanian dan peternakan. Salah satu cara untuk menentukan laba adalah dengan meneliti volume produksi suatu perusahaan. Produksi susu dalam skala besar merupakan sumber pendapatan utama industri susu, sedangkan pendapatan tambahan diperoleh dari penjualan sapi dan anak sapi yang sudah pensiun. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pendapatan usaha peternakan sapi perah milik masyarakat di Desa Pesanggrahan, Kota Batu. Penelitian ini menggunakan teknik deskriptif dan bersifat kuantitatif. Metode deskriptif merupakan salah satu teknik penelitian kuantitatif yang berupaya menguraikan secara menyeluruh, luas, dan mendalam masalah atau situasi sosial yang diteliti untuk menguraikan fakta atau karakteristik populasi tertentu secara metodis dan cermat. Strategi observasi berfungsi sebagai panduan, meskipun teknik wawancara digunakan untuk memperoleh data. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Hasil penelitian pendapatan mereka di Desa Pesanggrahan, Kabupaten Batu, yang merupakan persilangan antara anggota kelompok ternak dan sapi Friesian Holstein laktasi, menunjukkan bahwa produsen susu menghasilkan uang paling besar pada tahun 2019–2020 dan 2021. Khususnya, peternak sapi perah yang memiliki lebih dari sembilan ekor sapi perah laktasi menempati posisi kedua dengan keuntungan tertinggi, diikuti oleh peternak sapi perah yang memiliki enam hingga delapan ekor sapi perah dan tiga hingga lima ekor sapi perah. Hal ini dikarenakan sapi perah produktif yang sedang laktasi niscaya akan menghasilkan lebih banyak ternak dan membutuhkan lebih sedikit perawatan, sehingga pendapatan peternak per tahun pun meningkat.
Collections
- Skripsi [255]