Pengaruh Proses Fermentasi dan Non Fermentasi Terhadap Kadar Polyphenol dan Antioksidan Ekstrak Lengkuas
Abstract
Lengkuas memiliki kandungan diantaranya, alkaloid, terpenoid, tanin, saponin, flavonoid, dan fenol. Komponen-komponen tersebut salah satunya berfungsi sebagai antibakteri yang memiliki potensi sebagai feed additive. Proses fermentasi pada herbal diketahui dapat meningkatkan komponen polyphenol dan aktivitas antioksidan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami kadar polyphenol dan aktivitas antioksidan akibat proses fermentasi oleh Lactobacillus plantarum. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang diturunkan dari P1: Lengkuas Tanpa fermentasi + ekstraksi menggunakan etanol 70%, P2: Lengkuas Tanpa fermentasi + ekstraksi menggunakan aquades, P3:Lengkuas fermentasi Lactobacillus plantarum+ekstraksi menggunakan etanol 70%, P4: Lengkuas fermentasi Lactobacillus plantarum + ekstraksi menggunakan aquades dan 2 ulangan, yaitu. Dengan parameter yang diamati kadar polyphenol dan aktivitas antioksidan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan polyphenol yang diketahui melalui analisa total fenol dibandingkan dengan lengkuas merah non fermentasi pada kedua jenis pelarut. Namun secara keseluruhan perlakuan, penggunaan fermentasi yang dilanjutkan proses maserasi menggunakan ethanol 70% memberikan hasil yang signifikan (p<0,05) dibandingkan dengan control dan lengkuas fermentasi yang yang dimaserasi menggunakan aquades. Hasil penelitian nilai terendah ditunjukkan pada perlakuan P3 yaitu fermentasi Lactobacillus plantarum yang dilanjutkan dengan proses maserasi menggunakan pelarut ethanol 70% yaitu menghasilkan nilai 299,185 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa proses fermentasi mampu meningkatkan aktivitas antioksidan pada tepung lengkuas merah. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pelarut ethanol 70% cukup baik dalam melarutkan komponen fenol dibandingkan dengan pelarut aquades. Hal ini terlihat bahwa pada perlakuan control yang menggunakan pelarut aquades menunjukkan hasil yang signifikan (p<0,05) dibandingkan perlakuan lain. Berdasarkan hasil penelitian, pada perlakuan P3 yaitu fermentasi lengkuas menggunakan Lactobacillus plantarum dan dilanjutkan dengan ekstraksi menggunakan pelarut ethanol 70% menghasilkan nilai aktivitas antioksidan sebesar 299,19 ppm. Hal ini berkorelasi dengan nilai polyphenol yang paling tinggi pada perlakuan ini.
Dari penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Proses fermentasi menggunakan Lactobacillus plantarum meningkatkan kadar polyphenol dan aktivitas antioksidan dibandingkan tanpa fermentasi, Penggunaan pelarut ethanol memberikan nilai yang signifikan terhadap nilai total fenol dan nilai aktivitas antioksidan lebih baik dibandingkan perlakuan lainnya. Dan disarankan Disarankan skrining fitokimia untuk mendeteksi adanya komponen-komponen bagian polyphenol tersebut dalam ekstrak lengkuas fermentasi dan analisa kandungan metabolit lebih dalam menggunakan LC MS/MS untuk mengetahui kandungan kimia dalam ekstrak lengkuas fermentasi. Dan disarankan untuk uji coba secara in vivo pengaruh komponen metabolic ekstrak lengkuas fermentasi terhadap pertumbuhan dan performance ayam.
Collections
- Skripsi [255]