Mengetahui pemanfaatan 30% daun indigofera, kelor, dan singkong pada pakan konsentrat terhadap konsumsi bahan kering, pertambahan bobot badan, dan konversi pakan kelinci putih New Zealand menjadi tujuan penelitian ini. Penelitian dilakukan di kandang yang berada di Desa Petungsewu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur, milik Bapak Suhadi Akhiriyanto, S.Pt. Penelitian dilakukan selama satu bulan. 16 kandang baterai yang ukuran 50 x 50 x 50 cm dan terbuat dari kawat merupakan jenis kandang yang digunakan dalam penelitian ini. Perlengkapan tambahannya yaitu mixer, timbangan digital, alat tulis, tempat minum, pembuat pelet, wadah pakan, dan lampu penerangan. Subyek penelitian adalah kelinci New Zealand White jantan muda yang kisaran umur ± 2 bulan sebanyak 16 ekor. Rata-rata konsumsi bahan kering P1 19,20 ± 0,06 (gram/ekor/hari), P2 mengonsumsi 207,47 ± 17,99 (gram/ekor/hari), P3 mengonsumsi 215,35 ± 17,59 (gram/ekor/hari), dan P4 mengonsumsi 257,75 ± 17,60 (gram/ekor/hari). Rata-rata pertambahan bobot badan harian (PBBH) dalam penelitian ini adalah P1 13,79±4,88 (g/ekor/hari), P2 17,67±7,36 (g/ekor/hari), P3 14,65±2,40 (g/ekor/hari), dan P4 18,74± 4,66 (g/ekor/hari). Rata-rata pertambahan bobot badan (PBB) pada penelitian ini adalah P1 (400,00±141,66 gram/ekor), P2 501,00±219,10 gram/ekor), P3 (425,00±69,64 gram/ekor), dan P4 (543,00±135,12 gram/ekor). Dan rata-rata konversi pakan selama penelitian. P1 (17,00±4,74), P2 (27,93±8,62), P3 (19,03±6,23), dan P4 (16,63±1,87) Kesimpulan nya bahwa penggunaan daun Indigofera, kelor, dan ketela 16% dalam pakan konsentrat dapat meningkatkan konsumsi bahan kering: 257,75±17,60 (gram/ekor/hari), pertambahan bobot badan (PBB) : 543,00±135,12 (gram/ekor), PBBH 18,74±4,66 (g/ekor/hari) dan konversi pakan : 27,93±8,62.