Berat badan (BB) dan konsumsi pakan merupakan subjek utama penelitian ini yang bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan penggemukan pedet Friesian Holstein (FH) dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan tersebut. Dua set peternakan di Desa Pandansari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, dengan jumlah 137 pedet FH menjadi subjek penelitian. Pada bulan Maret sampai dengan April 2023, terdapat enam belas pedet yang diamati secara merata di peternakan milik Bapak Rumaji dan Bapak Rozi. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi ketat, dokumentasi, dan wawancara dengan peternak. Timbangan, alat tulis, meteran, dan kamera merupakan beberapa barang yang digunakan. Performa pedet dinilai menggunakan rumus Rasio Konversi Pakan (FCR) dan Pertambahan Berat Badan (BBB). Data menunjukkan bahwa pedet minum lebih banyak susu dan lebih fokus seiring bertambahnya usia. Minggu ketiga terjadi peningkatan konsumsi konsentrat menjadi 14 kg per hari, sedangkan minggu keempat dan ketiga terjadi pembatasan asupan susu menjadi 28 L per minggu. Untuk pedet yang berusia enam minggu, BB tertinggi adalah 0,57 kg. Hasil penelitian FCR menunjukkan bahwa seiring bertambahnya usia pedet, efisiensi pakannya menurun. Genetika, kondisi lingkungan, kualitas pakan, dan manajemen pemeliharaan merupakan beberapa elemen yang memengaruhi performa pedet. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa pola asupan pakan dan efisiensi konversi pakan yang berbeda tergantung pada usia pedet berdampak pada performa penggemukan kepala pedet betina. Hasil penelitian ini akan memungkinkan wilayah Pujon di Kabupaten Malang untuk menghasilkan lebih banyak pedet perah melalui manajemen pemeliharaan dan teknik pemberian pakan yang lebih baik..