Pengaruh Komposisi Media Tanam dan Dosis Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Serai Wangi (Cymbopongo nordus L)
Abstract
Diantara kelompok tanaman Gramineae yang menghasilkan minyak atsiri adalah serai (Cymbopongon nardus L.), yang terkadang disebut sebagai rumput. Terdapat dua varietas serai, yaitu varietas Jawa (Mahapegiri) dan varietas Sri Lanka (Lenabatu). Berbeda dengan tanaman serai dapur (Cymbopogon citrus), yang memiliki batang yang dapat digunakan sebagai bumbu masak, terdapat tanaman serai. Sukamto dan Suheryadi (2011) menyatakan bahwa minyak atsiri dihasilkan oleh daun tanaman serai. Menurut Bota et al. (2015), sitronelal dan geraniol, dua komponen kimia minyak serai, memiliki signifikansi ekonomi sebagai komoditas ekspor sumber devisa dan dapat digunakan sebagai pestisida, dalam bisnis farmasi, dan dalam industri kosmetik.
Selama empat bulan, dari bulan Agustus sampai dengan November 2023, penelitian ini dilaksanakan di lahan sewa masyarakat Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan metode percobaan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Rancangan percobaan ini terdiri dari dua komponen. Faktor pertama, Media Tanam (M) terdiri dari empat taraf, yaitu: M0 = Kontrol, M1 = Tanah dan Pupuk Kandang Kambing (Pupuk Kandang) (1:1) yang setara dengan dosis pupuk kandang 50%, M2 = Tanah dan Biochar Arang Sekam Padi (1:1) yang setara dengan dosis biochar 50%, dan M3 = Tanah, Arang Sekam Padi, dan Pupuk Kandang Kambing (1:1:1) yang setara dengan dosis biochar dan arang sekam padi 25%. Faktor kedua, Dosis Pupuk NPK (N), memiliki empat taraf: N0 = NPK tanpa NPK, N1 = NPK 150 kg/ha, N2 = NPK 200 kg/ha, dan N3 = NPK 300 kg/ha. Hasilnya, terdapat total 48 unit percobaan 16 kombinasi perlakuan yang diulang tiga kali. Tinggi tanaman, jumlah anakan, berat segar dan kering tajuk, berat segar dan kering akar, dan sebagainya termasuk di antara parameter pengamatan.
Berdasarkan hasil penelitian, pertumbuhan dan hasil tanaman serai wangi dipengaruhi oleh jenis media tanam dan jumlah pupuk NPK yang digunakan. Dengan jumlah tunas maksimum (46 tunas/tanaman) dan berat basah tanaman serai wangi tertinggi (0,85 kg/tanaman), kombinasi tanah + pupuk kandang + biochar (1:1:1) dengan 300 kg/ha pupuk NPK menunjukkan perkembangan terbaik.
Collections
- Skripsi [217]