Show simple item record

dc.contributor.authorTeme, I
dc.contributor.authorAnggarbeni, SR
dc.contributor.authorAstutik, A
dc.date.accessioned2025-02-24T04:03:27Z
dc.date.available2025-02-24T04:03:27Z
dc.date.issued2025-02-28
dc.identifier.urihttps://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/4202
dc.description.abstractDiantara kelompok tanaman Gramineae yang menghasilkan minyak atsiri adalah serai (Cymbopongon nardus L.), yang terkadang disebut sebagai rumput. Terdapat dua varietas serai, yaitu varietas Jawa (Mahapegiri) dan varietas Sri Lanka (Lenabatu). Berbeda dengan tanaman serai dapur (Cymbopogon citrus), yang memiliki batang yang dapat digunakan sebagai bumbu masak, terdapat tanaman serai. Sukamto dan Suheryadi (2011) menyatakan bahwa minyak atsiri dihasilkan oleh daun tanaman serai. Menurut Bota et al. (2015), sitronelal dan geraniol, dua komponen kimia minyak serai, memiliki signifikansi ekonomi sebagai komoditas ekspor sumber devisa dan dapat digunakan sebagai pestisida, dalam bisnis farmasi, dan dalam industri kosmetik. Selama empat bulan, dari bulan Agustus sampai dengan November 2023, penelitian ini dilaksanakan di lahan sewa masyarakat Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan metode percobaan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Rancangan percobaan ini terdiri dari dua komponen. Faktor pertama, Media Tanam (M) terdiri dari empat taraf, yaitu: M0 = Kontrol, M1 = Tanah dan Pupuk Kandang Kambing (Pupuk Kandang) (1:1) yang setara dengan dosis pupuk kandang 50%, M2 = Tanah dan Biochar Arang Sekam Padi (1:1) yang setara dengan dosis biochar 50%, dan M3 = Tanah, Arang Sekam Padi, dan Pupuk Kandang Kambing (1:1:1) yang setara dengan dosis biochar dan arang sekam padi 25%. Faktor kedua, Dosis Pupuk NPK (N), memiliki empat taraf: N0 = NPK tanpa NPK, N1 = NPK 150 kg/ha, N2 = NPK 200 kg/ha, dan N3 = NPK 300 kg/ha. Hasilnya, terdapat total 48 unit percobaan 16 kombinasi perlakuan yang diulang tiga kali. Tinggi tanaman, jumlah anakan, berat segar dan kering tajuk, berat segar dan kering akar, dan sebagainya termasuk di antara parameter pengamatan. Berdasarkan hasil penelitian, pertumbuhan dan hasil tanaman serai wangi dipengaruhi oleh jenis media tanam dan jumlah pupuk NPK yang digunakan. Dengan jumlah tunas maksimum (46 tunas/tanaman) dan berat basah tanaman serai wangi tertinggi (0,85 kg/tanaman), kombinasi tanah + pupuk kandang + biochar (1:1:1) dengan 300 kg/ha pupuk NPK menunjukkan perkembangan terbaik.en_US
dc.description.sponsorshipYayasan Bina Patria Nusantaraen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewien_US
dc.subjectMedia Tanam, NPK Dan Serai Wangien_US
dc.titlePengaruh Komposisi Media Tanam dan Dosis Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Serai Wangi (Cymbopongo nordus L)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0715066301
dc.identifier.nidnNIDN0706019001
dc.identifier.nimNIM2018330096
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI54211#AGROTEKNOLOGI


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Skripsi [217]
    Skripsi Mahasiswa Program Studi S1 Agroteknologi

Show simple item record