Pengaruh Jarak Tanam dan Asap Cair Sekam Padi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Ungu
Abstract
Jagung merupakan salah satu tanaman pangan yang menjadi prioritas pengembangan pertanian Indonesia. Jagung ungu masih jarang dibudidayakan sehingga masih tergolong komoditas pangan yang belum banyak dikenal. Jagung ungu memiliki kadar gula yang sangat rendah dibandingkan dengan jenis jagung lainnya sehingga paling sering dikonsumsi oleh penderita diabetes. Saat ini, produksi jagung ungu di Indonesia berkisar antara 2-2,5 ton/ha dan produksi jagung rata-rata tergolong standar. Penggunaan varietas lokal oleh petani tertentu, praktik pertanian yang kurang intensif, serangan lalat benih, penyakit bulai, dan berbagai masalah lainnya merupakan beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya produksi jagung. Produktivitas tanaman jagung dapat ditingkatkan dengan berbagai cara, antara lain dengan mengatur kerapatan tanaman dan jarak tanam. Selain itu, penggunaan asap cair pada tanaman jagung tidak dapat dilakukan tanpa menggunakan pupuk organik yang juga berfungsi untuk mengusir hama.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jarak tanam dan pemberian asap cair terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung ungu. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan pola faktorial. Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari dua bagian. Terdapat sembilan kombinasi terapi yang berbeda karena elemen pertama memiliki tiga taraf asap cair sekam padi dan elemen kedua memiliki tiga taraf jarak tanam, yaitu tiga kali. Setiap perlakuan menggunakan empat spesimen tanaman.
Hasil penelitian menunjukkan bagaimana jarak tanam dan ketersediaan asap cair memengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman jagung ungu, dengan hasil yang terakhir mencapai 55,00 ton/ha pada jarak tanam yang lebih besar yaitu 70 cm x 30 cm. Selain itu, dosis 100 ml asap cair terbukti membantu mengurangi hama berdasarkan jumlah kematian ulat abu-abu.
Collections
- Skripsi [232]