dc.description.abstract | Tambang galian C ialah pertambangan yang mengambil hasil bumi antara lain tanah timbunan, pasir kerikil, batu, dan tanah liat. Tanah pasca galian C mempunyai kendala jika digunakan sebagai lahan pertanian karena kandungan unsur haranya tidak tercukupi, rawan erosi, daya serap airnya terbatas, dan tidak mampu menampung air dalam jangka waktu lama. Kualitas tanah dan ekologi mungkin terpengaruh oleh sistem penambangan terbuka. Sifat fisik dan kimia tanah tergantung bila lapisan-lapisannya hilang. Agar tanah dapat berfungsi sebagai media pertumbuhan, diperlukan remediasi tanah pasca tambang guna mengoptimalkan sifat fisik dan kimia tanah.
Percobaan inkubasi dilaksanakan di Laboratorium Tanah dan Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang, berlangsung ± 1 bulan, Agustus – September 2024. Bahan yang digunakan adalah tanah bekas tambang galian C, arang sekam padi (ASP), dan pupuk kandang kambing (PKK) terdiri atas 7 perlakuan dan 3 ulangan. Percobaan inkubasi berlangsung selama 28 hari. Pengamatan yang dilakukan meliputi pH, N-Total dan C Organik yang diamati pada 7, 14, 21, 28 hari setelah inkubasi (HSI).
Hasil temuan memperlihatkan pemberian arang sekam padi (ASP) dan pupuk kandang kambing (PKK) memberikan efek nyata terhadap pH tanah dari awalnya masam menjadi mendekati netral, peningkatan C Organik yang awalnya sangat rendah menjadi sedang, peningkatan N total dari rendah menjadi sedang. Perlakuan terbaik guna meningkatkan N total tanah adalah perlakuan P2 (ASP 2%/100 g tanah+ PKK 3%/100 g tanah) dengan nilai N total sebesar 0.42%. Pada C Organik, perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan P2 (ASP 2%/100 g tanah+ PKK 3%/100 g tanah) sebesar 2.70%. Perlakuan pH tanah terbaik adalah P6 (ASP 3%/100 g tanah+ PKK 3%/100 g tanah) dengan nilai 6.38. | en_US |