Inventarisasi Potensi Daun Nangka, Kaliandra, dan Kelor di Dusun Prodo–Sumbul, Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang
Abstract
Hijauan berkualitas dan memadai sangat krusial dalam usaha peternakan kambing. Dusun Prodo-Sumbul, Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang dikenal sebagai daerah pengembangbiakan kambing Peranakan Etawa (PE). Guna mencukupi perlunya pakan, para peternak memanfaatkan daun pohon seperti nangka, kaliandra, dan kelor. Tanaman ini tumbuh di tepi jalan, pekarangan, dan ladang ada yang ditanam untuk keperluan kayu, ada pula yang tumbuh liar. Namun, saat musim kemarau, pasokan pakan menjadi terbatas karena pohon-pohon tersebut menggugurkan daun. Ketika hijauan langka, peternak beralih ke pakan konsentrat yang harganya tinggi dan membebani biaya pemeliharaan. Karenanya, potensi pakan lokal perlu dimaksimalkan.
Tujuan studi ini ialah untuk mengevaluasi potensi daun nangka, kaliandra, dan kelor sebagai pakan ternak di Dusun Prodo-Sumbul. Tiga jenis tanaman pohon lokal yang dipakai yakni leguminosa, dan melibatkan 37 peternak berpengalaman minimal lima tahun. Data yang dicermati meliputi jumlah tanamannya, pendayagunaannya bersama pakan lainnya, beserta kesediaan hasil daun segar dan kering. Sampel diambil dari area tegalan, ladang, sawah, hingga hutan. Penelitian dijalankan dengan studi kasus dan dianalisiskan secara definitif.
Hasilnya memperlihatkan jumlah nangka 654 pohon, kaliandra 966 pohon, dan kelor 304 pohon. Produksi daun segar tertinggi berasal dari kaliandra yakni 1.932 kg, diikuti nangka 1.308 kg, dan kelor 304 kg. Daun nangka mengandung protein kasar 13,95%, daun kaliandra 23,95%, dan daun kelor 30,16%. Seluruhnya memiliki kadar protein > 18%, yang menampilkan potensi tinggi sebagai pakan ternak ruminansia. Karenanya, diperlukan pengembangan, pemanfaatan, dan pengolahan daun-daun tersebut di tingkat masyarakat, serta riset lanjutan di masa mendatang.
Collections
- Skripsi [270]