dc.description.abstract | Kue kuping gajah adalah makanan ringan kering konvensional yang dibuat dengan cara fricasseeing dengan tepung terigu sebagai bahan yang tidak dimurnikan. Dinamakan telinga gajah karena bentuknya yang lebar, tipis dan agak cekung. Kue ini dapat ditemukan di sektor bisnis tradisional, toko perhiasan dan toko umum. Kue ini dijual dalam berbagai corak dan bentuk. Bentuk dan corak yang menarik dari kue ini membuat orang menyukai kue ini dari yang muda hingga yang tua.
Motivasi di balik peninjauan tersebut adalah untuk mendapatkan takaran yang tepat antara tepung terigu dan tepung talas yang disesuaikan untuk menghasilkan kue kuping gajah yang berkualitas dan untuk memecah masalah pembuatan kuping gajah tergantung pada perlakuan terbaik. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan satu komponen, variabelnya adalah kadar tepung terigu dan tepung talas ubahan yang terdiri dari lima taraf, yaitu P1 = 90% tepung terigu + 10% tepung talas ubah, P2 = 80% tepung terigu + 20% tepung talas disesuaikan, P3 = 70% tepung terigu + 30% tepung talas ubah, P4 = 60% tepung terigu + 40% tepung ubi jalar, P5 = setengah tepung terigu + setengah tepung talas. Setiap tingkat perawatan diulang beberapa kali. Batas yang diperhatikan meliputi kadar air, kadar debris, kadar protein, kekuatan retak dan uji organoleptik termasuk kemiringan naungan, permukaan, aroma dan rasa. Informasi dari setiap batas kemudian dipecah untuk mencari pengobatan terbaik. Setelah mendapatkan perawatan terbaik, maka, pada saat itu, penyelidikan bisnis dilakukan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik adalah pada perlakuan P5 (tepung setengah gandum + tepung talas setengah terubah) dengan kualitas butir meliputi kadar air 9,9%; kandungan puing 1,33%; kandungan protein 7,26%; Kekuatan patah 0.77N dengan penilaian organoleptik dari semua spesialis menyatakan bahwa mereka menyukai item kue kuping gajah dari perawatan terbaik ini. Pemeriksaan pekerjaan yang dilakukan pada perlakuan terbaik dianggap bahwa usaha ini dapat dijalankan dengan memeriksa batas perkiraan sebagai R/C. Konsekuensi dari estimasi R/C menunjukkan aftereffect sebesar 1,15. Jika R/C lebih menonjol dari 1, maka bisnis tersebut masuk akal.
Biaya lengkap pembuatan yang akan dibutuhkan dalam 1 tahun adalah Rp. 13.190.000,- dengan batas pembuatan 3.900 bungkus selama 1 tahun, devaluasinya adalah Rp. 5543, HPP bisa didapatkan dengan harga Rp. 3524/bks. Dengan memutuskan keuntungan 15%. Keuntungan bersih setiap hari adalah Rp. 6872 BEP Unit yang diperoleh adalah Rp. 8369 BEP. Biaya yang diperoleh sebesar Rp. 8344 dan RCR = 1,15 yang berarti bahwa usaha kue kiping gajah ini menguntungkan dan dapat dicapai karena RCR > 1. Biaya produksi habis-habisan yang diperlukan dalam 1 tahun adalah Rp. 13.190.000,- dengan batas pembuatan 3.900 bungkus selama 1 tahun, devaluasinya adalah Rp. 5543, HPP bisa didapatkan dengan harga Rp. 3524/bks. Dengan memutuskan keuntungan 15%. Keuntungan bersih setiap hari adalah Rp. 6872 BEP Satuan yang didapat adalah Rp. 8369 BEP. Biaya yang didapat adalah Rp. 8344 dan RCR = 1,15 yang berarti usaha kue kiping gajah ini produktif dan masuk akal dengan alasan RCR > 1 | en_US |