Pengaruh Proporsi Tepung Ketan dan Buah Nangka Salak Terhadap Karakteristik Dodol Serta Analisa Usahanya
Abstract
Stefanus Umbu Kaleka 2015340007. Pengaruh Proporsi Tepung Ketan Dan Buah Nangka Salak Terhadap Karakteristik Dodol Serta Analisa Usahanya. Di Bawah Bimbingan: Dr. T. Budi Santosa, SP., MP. Dan Wirawan, STP., M.MA.
Dodol adalah hidangan klasik Indonesia yang dibuat dengan menggunakan tepung ketan sebagai bahan utamanya. Pengolahan dodol secara tradisional menawarkan keunggulan dalam menghasilkan dodol dengan tekstur dan umur simpan yang lebih unggul dibandingkan dengan dodol yang diproduksi secara komersial (Wijayanti, 2017).
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perbandingan tepung ketan terbaik terhadap salak nangka untuk fitur dodol dan analisis bisnis berdasarkan perlakuan terbaik. Dari bulan Maret sampai April, penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Proses Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Rancangan Acak Lengkap satu faktor digunakan dalam penelitian ini (CRD). Persentase karbohidrat ketan dan non ketan merupakan faktor penentu:
A1: 90% tepung ketan dan 10% daging buah nangka
A2: 80% tepung ketan dan 20% daging buah nangka
A3: 70% tepung ketan dan 30 % daging buah nangka
A4: 60% tepung ketan dan 40% daging buah nangka
A5: 50% tepung ketan dan 50% daging buang nangka
Perlakuan terbaik ditemukan pada dodol yang dibuat dari tepung ketan yang disubstitusi dengan ampas nangka, dengan perlakuan nilai rendemen (NH) tertinggi menunjukkan perlakuan terbaik yaitu perlakuan A5 kadar air 0,25 persen, kadar abu 0,26 persen, dan kadar serat 0. 40 persen Karena HPP Rp 3524.188034/bks, studi kelayakan usaha pembuatan dodol 0,5 persen, tepung ketan 40 persen, dan daging nangka 60 persen bisa dilakukan dalam skala rumahan. Laba bersih harian adalah Rp. 6872,166667,-
Collections
- Skripsi [104]