dc.description.abstract | Salah satu dari semua kekayaan lautan indonesia, memiliki banyak spesies ikan, dari banyaknya ikan yang ada di Indonesia namun yang sering kita jumpai ialah ikan tongkol namun kurangnya dikenal luas oleh kalangan masyarakat sehingga pemanfaatan daging ikan tongkol sangat minim. Kandungan gizi yang utama terdapat pada ikan tongkol ialah karbohidrat
Tujuan yang dilakukan dalam penelitian ini untuk mendapatkan proporsi terbaik dalam fortifikasi tepung daging ikan tongkol dan tepung sagu dan Untuk mendapatkan hitungan kelayakan usaha untuk nilai gizi sagu instan. Riset berikut dilakukan pada Laboratorium Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang dari bulan Mei-selesai. Riset ini memakai Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Faktor tunggal dengan perlakuan fortifikasi tepung daging ikan tongkol dengan tepung sagu faktornya yaitu: P1= 90% tepung sagu, 5% tepung daging ikan tongkol, P2 = 80% tepung sagu,, 10% tepung daging ikan tongkol, P3= 70% tepung sagu, 15% tepung daging ikan tongkol P4 = 60% tepung sagu, 20% tepung daging ikan tongkol dan P5 = 50% tepung sagu,, 25% tepung daging ikan tongkol.
Hasil terbaik dari Masing-masing perlakuan yang mengulang banyaknya 5 kali sampai mendapatkan 25 sampel. Hasil tersebut menunjukan perlakuan terbaik yaitu pada perlakuan P2 (80% tepung sagu,, 10% tepung daging ikan tongkol) Perlakuan tersebut menghasilkan Sagu Instan dengan Daya Rehidrasi 164,31%, Daya gelatinisasi 2,03%, kesukaan warna 3,2 (netral), kesukaan tekstur 3,9 (suka), dan kesukaan aroma 2,5 ( netral). Analisis kelayakan usaha untuk pembuatan sagu instan layak diusahakan dalam skala rumah tangga karena HPP sebesar Rp 3.524/bks.Keuntungan bersih perhari diperoleh sebesar Rp. 6.872 | en_US |