Keripik tempe adalah salah satu ciri khas kota Malang. Sanan adalah salah satu pusat UMKM yang memproduksi keripik tempe, salah satunya adalah UMKM keripik tempe Putra Ridhlo yang bergerak dalam memproduksi keripik tempe, UMKM Putra Ridhlo melakukan produksi keripik tempe sesuai pesanan dari konsumen, akan tetapi dalam hal produksi keripik tempe UMKM Putra Ridhlo memiliki hambatan dalam produksi keripik tempe sehingga prosuk dari keripik tempe terkadang tidak sesuai dengan standar operasional UMKM Putra Ridhlo, yang menjadi masalah dari UMKM Putra Ridhlo adalah pemasok bahan baku, pemasok bahan baku keripik tempe adalah tempe dalam bentuk jadi yang siap diproduksi menjadi keripik tempe, pemasok bahan baku yang menjadi hambatan akan menjadi masalah utama dalam produksi keripik tempe, oleh sebab itu diperlukan cara untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan cara mencari jalan alternative agar UMKM Putra Ridhlo mampu memberikan daya saing terhadap pasar industry yang ada dikota Malang, caranya yaitu dengan memberikan beberapa mitra pemasok bahan baku, sehingga pemasok bahan baku bukan hanya satu melainkan lebih dari satu, hak tersebut dilakukan agar tidak ada hambatan pada saat melakukan proses produksi keripik tempe, dengan menggunakan metode Supply Chain Operation Reference (scor) diharapkan mampu memberikan solusi yang terbaik kepada UMKM Putra Ridhlo dengan data yang didapat sehingga ada perbaikan demi menngkatankan UMKM Putra Ridhlo. Untuk memecahkan masalah yang ada pada UMKM Putra Ridhlo dari data yang didapat yaitu dengan menggunakan analisa pengambilan keputusan yaitu dengan menggunakan metode Analitycal Hirarcy Process (AHP).