Pati talas kimpul dapat digunakan sebagai salah satu sumber pati resisten, tetapi kadar pati resisten alami dari talas termasuk rendah yaitu berkisar 3,5 – 4,0% sehingga perlu peningkatan dalam pengolahannya. Salah satu metode peningkatan kadar pati resisten adalah dengan perlakuan fisik pemanasan-pendinginan (Autoclaving-Cooling). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan lama dan frekuensi pemanasan-pendinginan (Autoclaving-Cooling) yang tepat untuk peningkatan kadar pati resisten tepung talas termodifikasi dan mengkaji kelayakan usaha pada perlakuan terbaik. Penelitian dilaksanakan di Bulan Juni – Agustus 2022 di Laboratorium Rekayasa Proses Hasil Pertanian dan Mikrobiologi Industri Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang serta di Laboratorium Gizi Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Split-Plot dengan 2 faktorial. Faktor yang pertama yaitu lama autoclaf yaitu: 10 menit, 15 menit dan 20 menit. Faktor kedua yaitu jumlah frekuensi yaitu: 1 kali, 2 kali dan 3 kali. Karakteristik kimia, fisik dan organoleptik yang diuji adalah kadar pati resisten, swelling power, uji warna (Colouring) dan uji organoleptik (warna dan aroma). Hasil penelitian terbaik adalah perlakuan lama autoclaf 10 menit dan frekuensi 1 kali dengan kadar pati resisten 26,02%, Swelling Power 34,08%, nilai L* 84,68%, nilai a* 7,55%, nilai b* 15,4%, kesukaan warna 3,8% dan aroma sebesar 3,15% dengan kategori netral. Analisis kelayakan usaha pada perlakuan terbaik mendapatkan BEP harga sebesar Rp. 140.425.531,9, BEP unit sebanyak 14.961 unit, HPP Rp. 5.886,2/bks, harga jual Rp. 9.418/bks, keuntungan bersih per tahun Rp. 275.480.400, nilai R/C sebesar 1,6 >1 dan Payback Periode 1,6 tahun.