Fortifikasi Tepung Daun Kelor Pada Pembuatan Mie Sagu Basah
Abstract
Mie yang terbuat dari tepung terigu dan tepung sagu merupakan sumber karbohidrat yang umum di Indonesia (Rosalina, 2013). Tepung sagu yang terbuat dari empulur pohon sagu (metroxylon Sp), mengandung karbohidrat, mineral, dan fosfor. Ekstrak daun kelor harus ditambahkan ke mie untuk meningkatkan kandungan protein. Mi basah yang dibuat dengan 4-6% tepung daun kelor memberikan vitamin, mineral, dan protein 6,7% (Yanti, 2001). Antioksidan memperlambat oksidasi atau menetralkan radikal bebas. Daun kelor mengandung protein, β-karoten, vitamin C, mineral, terutama zat besi dan kalsium. Mie sagu basah dapat mengambil manfaat dari fortifikasi tepung daun kelor. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu komponen, fortifikasi antara tepung daun kelor dan tepung sagu, dengan 4 kombinasi perlakuan yang diulang 3 kali.
Hasil penelitian menunjukkan perlakuan aktivitas antioksidan tertinggi pada P4 dengan formulasi penambahan konsentrasi tepung daun kelor (Maringa Oleifera) (20%) = 24.38%; perlakuan kadar air tertinggi pada P4 dengan formulasi penambahan konsentrasi tepung daun kelor (Maringa Oleifera) (20%) = 52.31% dan; perlakuan kadar abu tertinggi pada P4 dengan formulasi penambahan konsentrasi tepung daun kelor (Maringa Oleifera) (20%) = 6.46%; warna (3.33%); rasa (3.72%); aroma (3.57%); tekstur (3.72%); kelayakan usaha dengan HPP = Rp. 6.979,-. Harga jual bersih perhari = Rp. 10.000,- dengan keuntungan = 43,2%. Keuntungan bersih perhari = Rp.39.194,09. BEPunit = Rp.13.262,- BEPharga = Rp. 132.624.982,- dan RCR = 1,43 yang artinya usaha mi sagu basah ini menguntungkan dan layak untuk diusahakan.
Collections
- Skripsi [104]