dc.description.abstract | Jagung ketan atau pulut adalah varietas jagung yang mempunyai karakteristik pulut atau ketan. Jagung ini dinamakan pulut atau ketan dikarenakan memiliki karakter yang bersifat lengket pada saat proses perebusan, ini disebabkan jagung ketan memiliki kandungan amilopektin yang cukup tinggi. Pada tahun 1900 jagung pulut ditemukan di China dan memiliki karakteristik endosperm warna yang menyerupai lilin. Karakter waxy karena terdapat gen tunggal waxy (wx) yang memiliki sifat resesif epistasis yang berada di kromosom sembilan. Pada umumnya fenotif endosperm yang memiliki warna kusam pada jagung, bisa berbeda dengan varietas jagung lainnya sewaktu kadar air biji 16% ataupun dibawah 16%. Kandungan endosperm yang terdapat pada jagung pulut yang homozigot (wx) menghasilkan 100% kandungan amilopektin.
Tujuan penelitian ini umumnya untuk menghasilkan mie instan yang terbuat dari tepung jagung ketan. Tujuan khusus pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui proporsi penambahan tepung jagung ketan sehingga menghasilkan mie instan dengan kualitas fisik, kimia, dan organoleptik terbaik dan untuk Mengetahui kelayakan usaha dalam pembuatan mie instan berdasarkan perlakuan terbaik. Jenis Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen kuantitatif dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dimana terdapat 5 perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang 3 kali sehingga menghasilkan 15 sampel penelitian dengan parameter yang diamati setelah produk jadi meliputi Kadar Pati, Kadar Air, dan uji Organoleptik. Berdasarkan analisa perlakuan terbaik Nilai Hasil (NH) Tertinggi menunjukan perlakuan terbaik yaitu pada perlakuan P1 dengan nilai NH total sebesar 0,84 dengan Nilai NH per masing-masing parameter yaitu kadar air sebesar 0,17, kadar pati 0,14, warna 0,17, aroma 0,17 dan rasa 0,20. Analisa usaha berdasarkan perlakuan terbaik maka usaha untuk membuat mie instan jagung ketan layak diusahakan. | en_US |