dc.contributor.author | Seran, MS | |
dc.contributor.author | Handayani, S | |
dc.contributor.author | Afrila, A | |
dc.date.accessioned | 2023-10-10T07:15:28Z | |
dc.date.available | 2023-10-10T07:15:28Z | |
dc.date.issued | 2023-09-29 | |
dc.identifier.uri | https://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/3259 | |
dc.description.abstract | Menurut Muchtadi dkk. (2013), telur asin adalah telur segar yang telah ditangani, diawetkan, dan diasinkan dengan baik dengan menggunakan garam sebagai bahan utama masakan. Salah satu cara mengolah produk telur asin adalah dengan membuat tepung telur asin. Tepung telur asin yang mudah diolah adalah tepung putih telur. Jenis bahan alami dan teknik penanganan merupakan dua faktor yang mempengaruhi sifat tepung putih telur asin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perendaman dan pengeringan yang lama terhadap karakteristik KA, protein, garam, dan tepung putih telur asin serta suhu penanganan yang ideal. kandungan air, kandungan protein, dan kandungan garam. Dua komponen rencana acak lengkap (RAL) yang digunakan dalam penelitian ini adalah waktu penyiraman dan pengeringan. Setelah dituang selama dua belas, dua puluh empat, dan tiga puluh empat jam, pengeringan membutuhkan waktu enam hingga delapan jam. Setiap pengaturan pengobatan sering diulang. Metode ANOVA (Change Check) digunakan untuk menganalisis data. Desain penelitian ini digunakan untuk menentukan hasil ujian dan meningkatkan akurasi tinjauan. Apabila hasil uji ANOVA unik secara inheren, maka akan digunakan uji beda signifikan terkecil (LSD) dengan tingkat kesalahan 5%. Namun, jika hasil analisis ini menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam penilaian data, BNT akan terus digunakan (Gome dan Gomez 1995). Berdasarkan temuan penelitian, jumlah air dan protein dalam putih telur asin bervariasi tergantung lama waktu pengeringan. Apapun keadaannya, salinitas tepung putih telur asin tidak berubah. Untuk mendapatkan tingkat pengurangan rasa asin tertinggi, metode yang direkomendasikan adalah metode taburan selama 12 jam yang diikuti dengan interval pengeringan selama 6 jam. | en_US |
dc.description.sponsorship | Yayasan Bina Patria Nusantara | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Fakultas Pertanian | en_US |
dc.subject | Lama, Perendaman, pengeringan, Putih Telur Asin, Tepung Putih Telur, kadar air, Kadar Garam, Kadar Protein, | en_US |
dc.title | Pengaruh Lama Perendaman Dan Pengeringan Tepung Putih Telur Asin Terhadap Kandungan Ka, Protein, Kadar Garam Dan Kualitas Tepung Putih Telur | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nidn | NIDN0723086404 | |
dc.identifier.nidn | NIDN0730047201 | |
dc.identifier.nim | NIM2016410083 | |
dc.identifier.kodeprodi | KODEPRODI54231#PETERNAKAN | |