dc.description.abstract | Kemiri (Aleurites moluccana (L) adalah tanaman yang sangat berguna yang banyak digunakan oleh masyarakat. Itu digunakan sebagai bumbu masak, obat, dan kosmetik. Bergantung pada apakah biji kemiri di press atau diekstrak untuk menghasilkan minyak, ampas kemiri yang dihasilkan dari proses pengepresan masih digunakan sangat sedikit, terutama dalam pembuatan produk makanan. Ampas biji kemiri dipanggang, atau roasting , untuk menghasilkan tepung berwarna coklat tua. Ampas biji kemiri mengandung 21,82% protein, 1,68% lemak, dan 5,70% karbohidrat. penelitian ini bertujuan untuk : menentukan tingkat penambahan tepung ampas kemiri (Aleurites moluccana (l.) yang tepat saat membuat mie instan.2) Menganalisis kelayakan usaha untuk perlakuan terbaik
Dalam penelitian ini, Rancangan Acak Lengkap (RAL) digunakan dengan satu faktor enam perlakuan dan diulang tiga kali. 18 sampel dihasilkan: PO= Tanpa Tepung Ampas Kemiri; P1= penambahan Tepung Ampas Kemiri 5%; P2= penambahan Tepung Ampas Kemiri 10%; P3= penambahan Tepung Ampas Kemiri 15%; P4= penambahan Tepung Ampas Kemiri 20%; dan P5= penambahan Tepung Ampas Kemiri 25%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung ampas kemiri sebesar 25% memiliki perlakuan terbaik. Karakteristiknya meliputi kadar air 7,5 persen, kadar abu 0,75%, kadar protein 12,57%, cooking time 3,20%, dan cooking loss 0,38%. Hasil uji organoleptik menunjukkan kesukaan warna 4,56 (suka), aroma 4,33 (suka), rasa 4,33 (suka), dan tekstur 4,11 (suka). Berdasarkan analisis kelayakan usaha, disimpulkan bahwa produksi mie instan dengan penambahan te Perusahaan menggunakan merk up sebesar 20% dari biaya tahunan sebesar 5.262.306, dengan harga jual per bungkus mie instan sebesar 17,177 unit dan harga BEP sebesar 137.423.271 per tahun untuk pembuatan mie instan. Nilai rasio biaya pendapatan (R/C) sebesar 1,52 dan sudah melebihi 1 (1,5 lebih besar dari 1), sehingga dapat disimpulkan bahwa itu layak | en_US |