• Login
    View Item 
    •   Beranda Rinjani
    • Fakultas Pertanian
    • Teknologi Industri Pertanian
    • Mahasiswa
    • Skripsi
    • View Item
    •   Beranda Rinjani
    • Fakultas Pertanian
    • Teknologi Industri Pertanian
    • Mahasiswa
    • Skripsi
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Pengolahan Tandan Kosong Kelapa Sawit Menjadi Pupuk Organik Menggunakan Maggot (Hermetia illucens) Untuk Mendukung Ekonomi Hijau

    Thumbnail
    View/Open
    ARTIKEL (220.8Kb)
    CEK SIMILARITY (842.4Kb)
    Date
    2024-08-29
    Author
    Kurniawan, A
    Ahmadi, KGS
    Tantalu, L
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq), tanaman tahunan dalam keluarga palem, tumbuh paling baik di daerah tropis. Produk sampingan awal dari proses produksi di pabrik pengolahan kelapa sawit (PPKS) adalah minyak kelapa sawit mentah, yang sering disebut sebagai tandan buah segar kelapa sawit (FPB). Output limbah dan minyak kelapa sawit meningkat setiap tahunnya. Jumlah besar limbah industri yang dihasilkan setiap hari dapat diolah dengan sejumlah cara. Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkannya sebagai tempat untuk menghasilkan atau memelihara lalat tentara hitam (BSF). Generasi belatung ini menghasilkan kasgot, yang sering dikenal sebagai "bekas belatung." Limbah ini dapat dimanfaatkan dalam pertanian sebagai pupuk organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi komposisi substrat optimal untuk mengubah limbah sayuran dan tandan kosong kelapa sawit (TKKS) menjadi pupuk organik menggunakan belatung (Hermetia illucens). Penelitian ini menggunakan pendekatan rancangan acak lengkap (RAL) untuk memasukkan formulasi tandan kosong kelapa sawit dan sampah sayuran. Variabel-variabel berikut merupakan bagian dari metode RAL: tandan kosong kelapa sawit: persentase 100% limbah sayuran (A1), persentase 100% limbah sayuran (A1), persentase 20% limbah sayuran (A1), persentase 20% limbah sayuran (A2), dan persentase 30% limbah sayuran (A3). Berikut ini adalah indikasi limbah kosong: sayuran 80% (A2), sayuran 80% (A3), sayuran 80% (A4), sayuran 80% (A5), sayuran 80% (A6), dan sayuran 0% (A6). Sebaliknya, variabel X2 dikaitkan dengan hari panen ke-7, ke-10, dan ke-14. Tahap selanjutnya adalah melakukan uji regresi linier berganda dan analisis varians (ANOVA). Berdasarkan hasil penelitian, kadar fosfor tertinggi adalah 1,59, kadar kalium tertinggi adalah 1,85, rasio C/N terbesar adalah 16,93, dan kadar nitrogen tertinggi adalah 4,1%. Perlakuan optimum adalah penggunaan 100% tandan kosong kelapa sawit dan 0% limbah sayur pada hari panen ke-14, dengan nilai produksi (NP) sebesar 0,94.
    URI
    https://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/3901
    Collections
    • Skripsi [113]

    Rinjani Unitri support OAI 2.0 URL  https://rinjani.unitri.ac.id/oai/request
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    Rinjani Unitri support OAI 2.0 URL  https://rinjani.unitri.ac.id/oai/request
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV