Pengaruh Konsentrasi Pektin dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Selai Nanas Beserta Analisa Kelayakan Usaha
Abstract
Nanas adalah tanaman buah yang tumbuh subur di daerah beriklim tropis dan subtropis. Karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi, pohon nanas mampu memberikan pendapatan kepada masyarakat lokal serta petani skala kecil, menengah, dan besar. Hal ini disebabkan oleh berbagai manfaat yang ditawarkan oleh buah ini, termasuk harga jual yang tinggi, keragaman varietasnya, aksesibilitas terhadap lahan dan teknologi, serta potensi pasar lokal dan global yang terus berkembang. Sehingga, nanas menjadi salah satu komoditas pertanian terkemuka dalam hal penerimaan devisa dari ekspor.
Kemampuan untuk menyusun studi kelayakan membutuhkan perencanaan dan perhitungan yang teliti, serta deskripsi yang komprehensif tentang fitur-fitur bisnis yang sedang atau akan dijalankan. Pendekatan yang terencana dengan baik akan sangat membantu dalam pengambilan keputusan. Tujuan dari studi kelayakan adalah untuk menentukan apakah perusahaan dapat berjalan dengan baik secara finansial maupun non finansial. Temuan analisis diperlukan untuk menentukan keberhasilan rencana peluncuran perusahaan dari segi keuangan dan operasional.
Istilah "pektin" berasal dari kata Latin "pectos", yang artinya "pengental" atau "segala sesuatu yang dapat mengental atau mengeras". Lebih dari 200 tahun yang lalu, Vauquelin menemukan bahwa sari buah mengandung pektin. Menurut Fitria (2013), zat pembentuk gel asam pektat baru diidentifikasi oleh Bracon pada tahun 1824, ketika ia melakukan penelitian terhadap temuan Vauquelin, dan pektin itu sendiri baru dinamai pada tahun yang sama.
Collections
- Skripsi [104]