Show simple item record

dc.contributor.authorNarut, BY
dc.contributor.authorHandayani, S
dc.contributor.authorRahmawati, A
dc.date.accessioned2024-10-25T03:07:54Z
dc.date.available2024-10-25T03:07:54Z
dc.date.issued2024-10-29
dc.identifier.isbnKODEPRODI41211#TEKNOLOGIINDUSTRIPERTANIAN
dc.identifier.urihttps://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/4081
dc.description.abstractSalah satu makanan yang memiliki masa simpan yang panjang adalah abon, yang dapat digunakan sebagai pelengkap atau pelengkap lauk yang sering kali terdiri dari daging olahan kering yang dibumbui dengan bahan tambahan untuk menambah cita rasa. Namun karena daging mengandung banyak lemak dan dapat meningkatkan kolesterol, sebagian orang mulai mengurangi konsumsi daging karena harganya yang juga agak mahal. Jamur tiram bisa dimanfaatkan untuk bahan alternatif pengganti abon sapi. Diantara spesies jamur kayu yang tumbuh subur di substrat kayu dan mempunyai rasa gurih serta nilai gizi yang baik adalah jamur tiram. Dalam penelitian ini, penambahan daging sukun merupakan satu-satunya komponen dalam rancangan acak lengkap (RAL). Rumus yang digunakan adalah P1 (1000 g jamur tiram dan 0 g sukun), P2 (900 g jamur tiram dan 100 g sukun), P3 (800 g jamur tiram dan 200 g sukun), dan P4 (700 g jamur tiram dan 300 g sukun). P5: (Sukun 400 g; jamur tiram 100 g). Hasil penelitian menunjukan : penambahan buah sukun memiliki pengaruh signifikan pada karakter kimia dan organoleptik abon jamur tiram. Dari segi karakteristik kimia, kadar serat kasar menunjukkan tren penurunan seiring bertambahnya proporsi buah sukun, dengan nilai tinggi pada perlakuan 100% jamur tiram (7,67%) dan rendah pada perlakuan dengan 400g buah sukun (5,30%). Kadar air bervariasi antar perlakuan, dengan nilai terendah pada perlakuan P2 (4,8%) dan tertinggi pada P5 (7,5%). Analisa kelayakan usaha pembuatan abon jamur tiram hasil perlakuan terbaik menunjukkan prospek yang sangat menjanjikan. Nilai R/C Ratio sebesar 3,3 mengindikasikan bahwa setiap Rp 1 biaya yang keluar untuk hasilkan penerimaan besarnya Rp 3,3. Sementara itu, B/C Ratio besarnya 2,3 menunjukkan bahwa setiap Rp 1 biaya yang diinvestasikan menghasilkan keuntungan bersih besarnya Rp 2,3. Kedua indikator ini secara jelas mendemonstrasikan bahwa usaha pembuatan abon jamur tiram tidak hanya menguntungkan tetapi juga sangat layak untuk dikembangkan lebih lanjut. Hasil analisis ekonomi ini menegaskan potensi yang besar dari produk abon jamur tiram untuk menjadi alternatif usaha yang menguntungkan dalam industri makananen_US
dc.description.sponsorshipYayasan Bina Patria Nusantaraen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewien_US
dc.subjectJamur Tiram, Buah sukun, Abon, Kadar Serat, kadar air, kadar warna, uji organoleptik. Analisa kelayakan usahaen_US
dc.titleStudi Pembuatan Abon Jamur Tiram (Kajian Proporsi Jamur Tiram dan Daging Buah Sukun) Ditinju Dari Karakteristik Kimia dan Organoleptik dan Analisa Kelayakan Usahanyaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0723086404
dc.identifier.nidnNIDN0721118501
dc.identifier.nimNIM2017340011


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Skripsi [104]
    Skripsi Mahasiswa Program Studi S1 Teknologi Industri Pertanian

Show simple item record