Pemanfaatan Jamur Tiram Sebagai Sumber Serat, Protein dan Organoleptik pada Dendeng Ayam Giling
Abstract
Dendeng merupakan produk olahan daging sapi yang dibuat dengan menggabungkan teknik pengawetan dan pengeringan. Karena ayam betina berkembang biak dengan cepat, salah satu industri makanan yang disetujui untuk mendukung inisiatif penyediaan daging pemerintah Indonesia adalah produksi dendeng ayam. Penelitian ini bertujuan untuk memastikan apakah jamur tiram, sumber serat, protein, dan organoleptik, dapat ditambahkan ke dendeng ayam giling. Penelitian ini dimulai pada bulan Februari dan selesai pada bulan yang sama.
Lokasi penelitian adalah Laboratorium Rekayasa Proses Universitas Tribuana Tunggadewi di Malang. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan satu faktor, empat perlakuan, dan tiga kali ulangan. Perlakuan yang bervariasi dalam jumlah jamur tiram yang ditambahkan adalah P0 = 0% (tanpa jamur tiram), P1 = 5% (sedikit jamur tiram yang ditambahkan), P2 = 10% (sedikit jamur tiram yang ditambahkan), dan P3 = 15% (sedikit jamur tiram yang ditambahkan). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Setelah itu, data yang terkumpul dimasukkan ke dalam analisis variansi (ANOVA) menggunakan rancangan acak lengkap (RAL).
Menemukan simpulan analisis akan meningkatkan ketepatan studi, yang merupakan tujuan dari desain dan analisis ini. Jika hasil analisis ANOVA menunjukkan perbedaan yang signifikan, uji perbedaan signifikan terkecil (LSD) dengan tingkat kesalahan 5% akan digunakan. Disisi lain, Ducan Multiple Range Test (DMRT) akan digunakan sebagai uji cadangan jika temuan studi mengungkapkan hasil yang berbeda secara signifikan untuk analisis data. Kriteria pengamatan adalah kandungan serat kasar, kandungan protein, dan pengujian organoleptik. Perlakuan P2, yang terdiri dari 10% jamur tiram, adalah yang terbaik, menurut data studi, yang memiliki nilai total 63,11. Nilai keseluruhan dari serat kasar, protein, dan hasil uji organoleptik, bersama dengan hasil uji rasa, warna, aroma, dan tekstur, semuanya mengarah pada P2 sebagai terapi yang paling efektif.
Collections
- Skripsi [229]