• Login
    View Item 
    •   Beranda Rinjani
    • Fakultas Pertanian
    • Peternakan
    • Mahasiswa
    • Skripsi
    • View Item
    •   Beranda Rinjani
    • Fakultas Pertanian
    • Peternakan
    • Mahasiswa
    • Skripsi
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Pemanfaatan Jamur Tiram Sebagai Sumber Serat, Protein dan Organoleptik pada Dendeng Ayam Giling

    Thumbnail
    View/Open
    Artikel (147.0Kb)
    Cek Similarity (635.1Kb)
    Date
    2024-10-29
    Author
    Tahu, LY
    Handayani, S
    Darmawan, H
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Dendeng merupakan produk olahan daging sapi yang dibuat dengan menggabungkan teknik pengawetan dan pengeringan. Karena ayam betina berkembang biak dengan cepat, salah satu industri makanan yang disetujui untuk mendukung inisiatif penyediaan daging pemerintah Indonesia adalah produksi dendeng ayam. Penelitian ini bertujuan untuk memastikan apakah jamur tiram, sumber serat, protein, dan organoleptik, dapat ditambahkan ke dendeng ayam giling. Penelitian ini dimulai pada bulan Februari dan selesai pada bulan yang sama. Lokasi penelitian adalah Laboratorium Rekayasa Proses Universitas Tribuana Tunggadewi di Malang. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan satu faktor, empat perlakuan, dan tiga kali ulangan. Perlakuan yang bervariasi dalam jumlah jamur tiram yang ditambahkan adalah P0 = 0% (tanpa jamur tiram), P1 = 5% (sedikit jamur tiram yang ditambahkan), P2 = 10% (sedikit jamur tiram yang ditambahkan), dan P3 = 15% (sedikit jamur tiram yang ditambahkan). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Setelah itu, data yang terkumpul dimasukkan ke dalam analisis variansi (ANOVA) menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Menemukan simpulan analisis akan meningkatkan ketepatan studi, yang merupakan tujuan dari desain dan analisis ini. Jika hasil analisis ANOVA menunjukkan perbedaan yang signifikan, uji perbedaan signifikan terkecil (LSD) dengan tingkat kesalahan 5% akan digunakan. Disisi lain, Ducan Multiple Range Test (DMRT) akan digunakan sebagai uji cadangan jika temuan studi mengungkapkan hasil yang berbeda secara signifikan untuk analisis data. Kriteria pengamatan adalah kandungan serat kasar, kandungan protein, dan pengujian organoleptik. Perlakuan P2, yang terdiri dari 10% jamur tiram, adalah yang terbaik, menurut data studi, yang memiliki nilai total 63,11. Nilai keseluruhan dari serat kasar, protein, dan hasil uji organoleptik, bersama dengan hasil uji rasa, warna, aroma, dan tekstur, semuanya mengarah pada P2 sebagai terapi yang paling efektif.
    URI
    https://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/4105
    Collections
    • Skripsi [259]

    Rinjani Unitri support OAI 2.0 URL  https://rinjani.unitri.ac.id/oai/request
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    Rinjani Unitri support OAI 2.0 URL  https://rinjani.unitri.ac.id/oai/request
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV