Show simple item record

dc.contributor.authorTahu, LY
dc.contributor.authorHandayani, S
dc.contributor.authorDarmawan, H
dc.date.accessioned2024-10-26T03:18:24Z
dc.date.available2024-10-26T03:18:24Z
dc.date.issued2024-10-29
dc.identifier.urihttps://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/4105
dc.description.abstractDendeng merupakan produk olahan daging sapi yang dibuat dengan menggabungkan teknik pengawetan dan pengeringan. Karena ayam betina berkembang biak dengan cepat, salah satu industri makanan yang disetujui untuk mendukung inisiatif penyediaan daging pemerintah Indonesia adalah produksi dendeng ayam. Penelitian ini bertujuan untuk memastikan apakah jamur tiram, sumber serat, protein, dan organoleptik, dapat ditambahkan ke dendeng ayam giling. Penelitian ini dimulai pada bulan Februari dan selesai pada bulan yang sama. Lokasi penelitian adalah Laboratorium Rekayasa Proses Universitas Tribuana Tunggadewi di Malang. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan satu faktor, empat perlakuan, dan tiga kali ulangan. Perlakuan yang bervariasi dalam jumlah jamur tiram yang ditambahkan adalah P0 = 0% (tanpa jamur tiram), P1 = 5% (sedikit jamur tiram yang ditambahkan), P2 = 10% (sedikit jamur tiram yang ditambahkan), dan P3 = 15% (sedikit jamur tiram yang ditambahkan). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Setelah itu, data yang terkumpul dimasukkan ke dalam analisis variansi (ANOVA) menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Menemukan simpulan analisis akan meningkatkan ketepatan studi, yang merupakan tujuan dari desain dan analisis ini. Jika hasil analisis ANOVA menunjukkan perbedaan yang signifikan, uji perbedaan signifikan terkecil (LSD) dengan tingkat kesalahan 5% akan digunakan. Disisi lain, Ducan Multiple Range Test (DMRT) akan digunakan sebagai uji cadangan jika temuan studi mengungkapkan hasil yang berbeda secara signifikan untuk analisis data. Kriteria pengamatan adalah kandungan serat kasar, kandungan protein, dan pengujian organoleptik. Perlakuan P2, yang terdiri dari 10% jamur tiram, adalah yang terbaik, menurut data studi, yang memiliki nilai total 63,11. Nilai keseluruhan dari serat kasar, protein, dan hasil uji organoleptik, bersama dengan hasil uji rasa, warna, aroma, dan tekstur, semuanya mengarah pada P2 sebagai terapi yang paling efektif.en_US
dc.description.sponsorshipYayasan Bina Patria Nusantaraen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewien_US
dc.subjectDaging ayam, Dendeng Dan Ekstrak Jamur Tiramen_US
dc.titlePemanfaatan Jamur Tiram Sebagai Sumber Serat, Protein dan Organoleptik pada Dendeng Ayam Gilingen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0723086404
dc.identifier.nidnNIDN0719017901
dc.identifier.nimNIM2017410060
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI54231#PETERNAKAN


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Skripsi [259]
    Skripsi Mahasiswa Program Studi S1 Peternakan

Show simple item record