Penerapan Autoclaving - Cooling Terhadap Komposisi Gizi Kacang Hijau (Vigna Radiata), Kacang Tunggak (Vigna Unguiculata) Dan Kacang Buncis (Phaseolus Vulgaris L.)
Date
2021-07-29Author
Sumardi, Hilaria Desi
Mushollaeni. W
Rahmawati. A
Metadata
Show full item recordAbstract
Sejak saat ini, kebutuhan tepung terigu relatif lebih banyak dibanding dengan tepung yang lain, pada hal prodak tersebut sumbernya dari persediaan pemasukan. Sebagai alternatif pengganti tepung terigu dapat digunakan bahan baku lokal yaitu kacang hijau, kacang tunggak dan kacang buncis. Penelitian ini brtjuan untuk megetahui pengaruh perlakuan autoclaving – cooling terhadap kandungan gizi dari kacang hijau, kacang buncis dan kacang tunggak, serta untuk mengetahui apakah tepung kacang autoclaving- cooling yang terbaik layak untuk diusahakan. Penelitian ini mengunakan Rancangan Acak Tersarang (RAT), dengan factor-faktor yaitu beberapa jenis kacang antara lain kacang hijau ,kacang tunggak dan kacang buncis dimana jenis-jenis tersebut digunakan sebagai faktor utama dan lama pendinginannya yaitu 24, 48,dan 72 jam sebagai factor kedua yang tersarang pada faktor utama. Masing-masing kombinasi perlakuan tersebut, akan diulang sebanyak 2 kali. Sehingga dari hasil tersebut diperoleh 18 unit percobaan. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa hasil perlakuan terbaik yaitu perlakuan B2 dengan nilai NH sebesar 0,704 yang menghasilkan kadar protein 6.08%, kadar abu 1.14% dan kadar air 5.08%. Analisis kelayakan usaha untuk pembuatan tepung kacang buncis dengan lama pendinginan 24 jam memperoleh hasil bahwa tepung kacang tersebut layak untuk digunakan sebagai usaha dalam skala rumah tangga. Hal ini dikarenakan Harga Pokok Penjualan (HPP) masih dikatakan wajar yaitu sebesar Rp 3524,188034/bks. Keuntungan bersih perhari diperoleh sebesar Rp. 6872,166667,-
Collections
- Skripsi [104]