• Login
    View Item 
    •   Beranda Rinjani
    • Fakultas Pertanian
    • Teknologi Industri Pertanian
    • Mahasiswa
    • Skripsi
    • View Item
    •   Beranda Rinjani
    • Fakultas Pertanian
    • Teknologi Industri Pertanian
    • Mahasiswa
    • Skripsi
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Analisis Kecelakaan Kerja Dengan Pendekatan Metode Hazard Identification, Risk Assessment dan Risk Control (HIRARC) di Pabrik Tahu UD. 3D Prima

    Thumbnail
    View/Open
    ARTIKEL (328.8Kb)
    CEK SIMILARITY (943.1Kb)
    Date
    2023-04-29
    Author
    Solo, A
    Sasongko, P
    Wirawan, W
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja "SMK3"perusahaan adalah cara mengelola risiko yang terkait dengan pekerjaan rutin untuk menciptakan tempat kerja yang aman, efektif, dan produktif.. Resiko bahaya merupakan kondisi atau pola tindakan yang berpotensi mengakibatkan kerugian pada manusia, harta benda dan lingkungan. Pada sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja mempunyai beberapa metode yang digunakan untuk melakukan pengendalian resiko salah satunya metode HIRARC (Hazard Identifiacation, Risk Assessment And Risk Control) . Metode HIRARC merupakan kesatuan proses identifikasi bahaya yang kerap terjadi maupun yang jarang terjadi di suatu perusahaan dan mampu mencegah dan meminimalisir terjadinya suatu kecelakaan kerja dengan tahapan proses metode Hazard Identification, Risk Assessment, and Risk Control (HIRARC). Melihat kondisi karyawan dan lingkungan kerja di pabrik tahu 3S Prima maka dilakukan analisis kecelakaan kerja untuk mengetahui sumber bahaya yang ada di pabrik tahu 3S Prima. Dari hasil identifikasi sumber bahaya terdapat dari faktor manusia yang mengabaikan penggunaan APD, faktor material atau bahan kayu dari bekas bangunan yang masih banyak paku menempel, faktor lingkungan pada kelayakan bangunan atap genteng yang rusak dan material kayu yang sudah lapuk, kondisi lantai yang licin dan tidak rata serta area kerja yang sempit. dengan hasil identifikasi bahaya di dilakukan penilaian resiko dengan melakukan perkalian antara probability dan severity untuk mengetahui risk rating dari bahaya yang ada. Dari hasil penilaian di dapatkan risiko kategori extreme 36,74, risiko kategori high 57,14 dan risiko kategori medium 6,13. Dari hasil risiko bahaya yang didapatkan perlu dilakukan pengendalian risiko dengan berpedoman pada hirarki pengendalian risiko yang tersusun dalam 5 tahapan utama yaitu, Eliminasi, Substitusi, Engineering, Administrasi dan Alat Pelindung Diri.
    URI
    https://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/2602
    Collections
    • Skripsi [113]

    Rinjani Unitri support OAI 2.0 URL  https://rinjani.unitri.ac.id/oai/request
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    Rinjani Unitri support OAI 2.0 URL  https://rinjani.unitri.ac.id/oai/request
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV