Telur asin dapat disimpan segar, terlindung dari pembusukan, dan diberi umur simpan yang lebih lama. Karena garam membantu mencegah perkembangan bakteri, telur yang diasinkan, diawetkan, dan diproses dapat disimpan untuk waktu yang lama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sifat fisik dan organoleptik telur asin dipengaruhi oleh jenis telur dan waktu inkubasi. Hasil penelitian ini harus menunjukkan bagaimana jenis telur dan lama pemeraman mempengaruhi sifat fisik dan cita rasa telur asin. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen yang dikenal dengan Rancangan Acak Penuh (RAL). Bahan yang digunakan pada penelitian ini menggunakan telur itik dan telur ayam, garam dan serbuk bata merah dalam enam perlakuan dan tiga ulangan. Tiga pengamatan dilakukan selama delapan hari, enam belas hari, dan dua puluh empat jam penyimpanan. Uji jarak Duncan dapat dilanjutkan dengan uji lanjutan, tergantung dari hasil uji varian yang digunakan untuk mengevaluasi data. Preferensi panelis terhadap telur asin dipengaruhi oleh uji organoleptik, dengan perlakuan I1 skor rata-rata 3,8, perlakuan I2 skor 4,15, dan perlakuan I3 skor 3,7. Uji organoleptik tidak berdampak pada rasa atau warna telur.. Berat telur dan haugh unit telur tidak dipengaruhi oleh uji kualitas fisik, meskipun perlakuan I2 dan I3 memiliki nilai pH rata-rata 8.