dc.description.abstract | Limbah yang dihasilkan oleh industri perikanan yaitu tulang dari ikan banyak dijumpai pada industri pengolahan ikan, industri perikanan dalam mengelola limbahnya dari hasil penangkapan ikan dengan cara mengubur. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan adanya pengelolaan yang menunjang limbah tulang dari ikan agar tidak mencemari lingkungan. Limbah tulang dari ikan bisa dimanfaatkan dengan optimal seperti tepung tulang dari ikan dalam pangan. Biskuit merupakan produk olahan yang bernilai ekonomi tinggi dan merupakan makanan ringan yang bahan utamanya adalah tepung terigu. Namun dalam penelitian ini, tepung dari tulang ikan tongkol digunakan untuk pengganti tepung terigu. Tujuan penelitian adalah pemanfaatan tepung dari tulang ikan tongkol dan suplementasi kalsium dalam produksi biskuit serta komponen kimia dan uji organoleptik.
Lokasi penelitian yaitu Laboratorium Teknik Proses Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang pada bulan Januari sampai dengan Februari 2020 dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) khusus dengan dua jenis zat penstabil, ditentukan bahwa bahan utamanya adalah tepung terigu dan tepung maizena. dan bubuk tulang ikan (8%, 10%, 0,12%) merupakan koefisien kedua, setiap perlakuan diulang sebanyak 12 kali sehingga diperoleh 24 sampel. Analisa data dilakukan dengan metode ANOVA (Analysis of Variance). Tujuan dari perancangan dan analisis ini adalah untuk mengetahui hasil analisis dan meningkatkan keakuratan penelitian. Apabila hasil analisis ANOVA berbeda nyata, dilanjutkan uji beda nyata terkecil (BNT) dengan margin of error 5%.
Cookies dari tepung tulang ikan jenis tongkol terbaik dihasilkan dari seluruh perlakuan dan ulangan pada perlakuan kombinasi tepung terigu 34%, tepung jagung 4% dan tepung tulang 12%. Ikan tuna dengan kode pengolahan K4I3, memiliki kandungan kalsium. adalah 2,01%. Kadar airnya 5,01%. Warna pada 4.07 (Saya menyukainya). Tekstur sama dengan 4,29 (Saya menyukainya). Aroma sama dengan 4,34 (saya suka). Rasa 4.42 (suka). Usaha pembuatan biskuit tepung tulang tuna layak dilakukan dengan nilai RCR sebesar 1,10 sehingga HPP (harga jual produk) setiap kemasan berat 150 g adalah Rp. 5.000, tentukan keuntungan 10%, satuan BEP 370.981, harga BEP Rp 73.707.471. dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 7.800.000/paket setara dengan 312 hari kerja dan penyusutan sebesar 3.402.433. | en_US |