Show simple item record

dc.contributor.authorEtama, A
dc.contributor.authorAhmadi, KGS
dc.contributor.authorWirawan, W
dc.date.accessioned2024-01-10T06:22:00Z
dc.date.available2024-01-10T06:22:00Z
dc.date.issued2024-01-29
dc.identifier.urihttps://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/3498
dc.description.abstractTepung merupakan suatu bubuk yang berasal dari butiran gandum yang digunakan sebagai bahan baku berbagai olahan di Indonesia. Sampai saat ini Indonesia tergantung pada terigu yang di impor dari Negara luar. Setiap Tahun ini, semakin banyak produk pangan yang menggunakan tepung terigu sebagai bahan dasarnya tepung sebagai bahan dasarnya . Indonesia terus mengimpor impor gandum, dengan 10,43 gandum,ton masuk pada tahun 2020, menurut statistik BPS .dengan 10,43 juta ton datang pada tahun 2020 , menurut statistik BPS . Oleh karena itu hasilnya, itu penting untuk menambahkan komponen tambahan , termasuk jagung untuk menambahkan dan labu kuning , ke dalam bahan inti saat memproduksi mie.komponen tambahan , antara lain jagung pulut dan labu kuning , menjadi bahan inti pembuatan mie . Untuk mengurangi impor gandum masyarakat Indonesia sering menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku tepung dalam membuat produk salah satunya yaitu labu kuning. Selain labu kuning, sumber pangan lainya adalah jagung pulut. Salah satu tanaman yang berada di Nusa Tenggara Timur, khususnya di Manggarai, adalah jagung pulut (zea mays ceratina kulesh) atau dikenal juga dengan sebutan jagung lengket atau jagung lilin . Perkebunan jagung di NTT seluas 10.238 hektar dengan total produksi 22.192 ton . Khususnya di Manggarai, adalah jagung pulut (zea mays ceratina kulesh ), disebut juga jagung lengket atau jagung lilin . Perkebunan jagung di NTT seluas 10.238 hektar dengan total produksi 22.192 ton . Penelitian dilaksanakan pada September 2022 - Oktober 2022 di Laboratorium Rekayasa Proses Fakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Penelitian ini menggunakan (RAK) dengan dua faktor. Faktor 1 perbandingan tepung terigu dan tepung labu kuning yang terdiri dari 3 taraf. Faktor 2 adalah penambahan tepung jagung pulut yang terdiri dari 3 taraf. Parameter yang diuji adalah kadar air, kadar abu, cooking time daya serap air dan uji organoleptik ( warna, aroma, rasa dan tekstur). Hasil penelitian menunjukan perlakuan terbaik pada proporsi tepung terigu 85% tepung labu kuning 15% dengan penambahan tepung jagung pulut 15% yaitu dan kadar air 1,70%, kadar abu 0,024%, Cooking time 31,89 detik, daya serap air 8,00%, kesukan warna 4,90, kesukaan aroma 4,15, kesukaan rasa 3,75 dan kesukan tekstur 3,80. Analisis kelayakan usaha mie instan proporsi tepung terigu : tepung labu kuning dengan tambahan tepung maizena pulut patut dicoba, karakteristik harga pokok produksi (HPP) mie instan sebesar Rp 1.901,02 dengan harga jual sebesar Rp Rp. 2.661,42 per bungkus. Break Even Point (BEP) sebesar 18.849,72 unit atau senilai Rp. 50.167.392.85en_US
dc.description.sponsorshipYayasan Bina Patria Nusantaraen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malangen_US
dc.subjectTepung Terigu, Tepung Labu Kuning dan Tepung Jagung Puluten_US
dc.titleProporsi Tepung Labu Kuning dan Tepung Jagung Pulut Dalam Pembuatan Mie Instan Serta Analisa Usahaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0027126501
dc.identifier.nidnNIDN0703098304
dc.identifier.nimNIM2018340007
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI41211#TEKNOLOGIINDUSTRIPERTANIAN


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Skripsi [104]
    Skripsi Mahasiswa Program Studi S1 Teknologi Industri Pertanian

Show simple item record