dc.description.abstract | Tepung merupakan suatu bubuk yang berasal dari butiran gandum yang digunakan sebagai bahan baku berbagai olahan di Indonesia. Sampai saat ini Indonesia tergantung pada terigu yang di impor dari Negara luar. Setiap Tahun ini, semakin banyak produk pangan yang menggunakan tepung terigu sebagai bahan dasarnya tepung sebagai bahan dasarnya . Indonesia terus mengimpor impor gandum, dengan 10,43 gandum,ton masuk pada tahun 2020, menurut statistik BPS .dengan 10,43 juta ton datang pada tahun 2020 , menurut statistik BPS . Oleh karena itu hasilnya, itu penting untuk menambahkan komponen tambahan , termasuk jagung untuk menambahkan dan labu kuning , ke dalam bahan inti saat memproduksi mie.komponen tambahan , antara lain jagung pulut dan labu kuning , menjadi bahan inti pembuatan mie . Untuk mengurangi impor gandum masyarakat Indonesia sering menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku tepung dalam membuat produk salah satunya yaitu labu kuning. Selain labu kuning, sumber pangan lainya adalah jagung pulut. Salah satu tanaman yang berada di Nusa Tenggara Timur, khususnya di Manggarai, adalah jagung pulut (zea mays ceratina kulesh) atau dikenal juga dengan sebutan jagung lengket atau jagung lilin . Perkebunan jagung di NTT seluas 10.238 hektar dengan total produksi 22.192 ton . Khususnya di Manggarai, adalah jagung pulut (zea mays ceratina kulesh ), disebut juga jagung lengket atau jagung lilin . Perkebunan jagung di NTT seluas 10.238 hektar dengan total produksi 22.192 ton . Penelitian dilaksanakan pada September 2022 - Oktober 2022 di Laboratorium Rekayasa Proses Fakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang.
Penelitian ini menggunakan (RAK) dengan dua faktor. Faktor 1 perbandingan tepung terigu dan tepung labu kuning yang terdiri dari 3 taraf. Faktor 2 adalah penambahan tepung jagung pulut yang terdiri dari 3 taraf. Parameter yang diuji adalah kadar air, kadar abu, cooking time daya serap air dan uji organoleptik ( warna, aroma, rasa dan tekstur).
Hasil penelitian menunjukan perlakuan terbaik pada proporsi tepung terigu 85% tepung labu kuning 15% dengan penambahan tepung jagung pulut 15% yaitu dan kadar air 1,70%, kadar abu 0,024%, Cooking time 31,89 detik, daya serap air 8,00%, kesukan warna 4,90, kesukaan aroma 4,15, kesukaan rasa 3,75 dan kesukan tekstur 3,80. Analisis kelayakan usaha mie instan proporsi tepung terigu : tepung labu kuning dengan tambahan tepung maizena pulut patut dicoba, karakteristik harga pokok produksi (HPP) mie instan sebesar Rp 1.901,02 dengan harga jual sebesar Rp Rp. 2.661,42 per bungkus. Break Even Point (BEP) sebesar 18.849,72 unit atau senilai Rp. 50.167.392.85 | en_US |